Thursday, April 9, 2009

TAMAK AKAN PAHALA

Beberapa orang sahabat Muhajirin yang hidupnya kais pagi makan pagi, kais petang makan petang, atau hidup setakat cukup-cukup, datang berjumpa Rasulullah saw., dan berkata:

“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya dari kami bergelimang harta juga pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tetapi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta mereka, sedang kami tidak.”

Rasulullah saw bersabda: “Mahukah kalian aku beritahu sesuatu yang dapat menyamai (sedekah) mereka? Bacalah tasbih (Subhanallah), tahmid (alhamdulillah) dan takbir (Allahu akbar) tiga puluh kali setiap selepas shalat.”

Beberapa hari kemudian, mereka kembali menemui Rasulullah saw dan berkata: “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya itu mengetahui apa yang kami lakukan, mereka pun lalu mengikuti apa yang kami lakukan.

Rasulullah saw berkata: “Itu adalah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”

Para sahabat Muhajirin radhiyallahu anhum mengadu tentang kemiskinan bukan kerana keduniaan yang tidak mereka miliki, mereka sedih kerana tidak dapat bersedekah sebagaimana orang-orang kaya di antara mereka dapat bersedekah.
Orang-orang kaya pula tidak merasa cukup dengan pahala bersedekah, mereka menambahkan lagi kebaikan dengan mengikuti amalan yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepada orang-orang miskin. Mereka saling berlumba untuk mendapatkan akhirat, dunia dipandang hanya sebagai alat untuk mendapatkan balasan di sisi Allah. Kelebihan dunia tidak menjadikan para pemiliknya bersikap sombong. Kekurangan dunia pula tidak menjadikan orang-orang yang tak punya menjadi congek. Mereka menyedari akan takdir Allah yang dengan kuasa dan iradat-Nya memberi karunia termasuk kekayaan kepada siapa yang Ia kehendaki. Miskin atau kaya, itu ketentuan Allah, Miskin tetapi sabar dan terus istiqamah, seperti juga kaya tetapi bersyukur dan juga istiqamah, itulah sikap yang Allah mahu kita para hamba memilikinya.

Kaya atau miskin, keduanya merupakan alat untuk Allah menguji hamba-Nya. Jika anda diberi kekayaan, syukuri dan istiqamahlah! Jika anda diuji dengan kemiskinan, bersabar dan istiqamahlah! Itulah kerja hamba.

Jangan kamu mengatur Allah apa yang patut Dia buat untuk kita, tetapi fikirkanlah apa yang patut kita lakukan terhadap Allah!

Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk terus istiqamah!

Ilal liqa’

0 comments:

 
Copyright HIKMAH-BINTULU © 2008 Free Blogger Template By Cool Stuff Blog