Tuesday, February 3, 2009

ISTIQAMAH

Dari Abu Amr Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafy ra. Berkata, Aku berkata “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan tentang Islam, yang tidak akan saya tanyakan kepada seorang pun selain engkau.’ Beliau bersabda, “katakanlah: Amantu Billah (Aku beriman kepada Allah) lalu istiqamahlah.” (RH.Muslim)

Al kisah, Khubaib bin ‘Ady seorang sahabat Nabi saw, ia ditangkap oleh Kafir Quraisy lalu dijatuhi hukuman mati tanpa sebab. Sebelum dibunuh, ia dipertontonkan di halayak ramai dengan tangannya terbelenggu, sementara kaum wanita, anak-anak dan pemuda dikerahkan untuk menggiring Khubaib ke tiang Salib di tengah tanah lapang dan menyaksikan pelaksanaan hukuman bunuh. Mereka ingin membalas dendam terhadap Nabi Muhammad saw dan melampiaskan rasa sakit hati atas kekalahan mereka dalam perang Badar.

Khubaib berkata mantap: “Jika kalian izinkan, saya ingin shalat dua rakaat sebelum saya kalian bunuh.” Permintaannya dikabulkan, ia pun menghadap Kiblat dan dengan tenang ia shalat dua rakaat.

Setelah shalat, ia memandang para pemimpin Quraisy seraya berkata: “Demi Allah! Seandainya kalian tidak akan menuduhku melama-lamakan shalat untuk memperlambat waktu kerana takut mati, niscaya saya akan shalat lebih lama lagi.”

Mendengar itu para pemimpin Quraisy naik darah bagaikan hendak mencincang-cincang tubuh Khubaib hidup-hidup. Mereka berkata: “Sukakah engkau si Muhammad menggantikan engkau, kemudian engkau kami bebaskan?

Khubaib menjawab mantap: “Saya tidak ingin bersenang-senang dengan isteri dan anak-anak saya, sementara Muhammad tertusuk duri…”.

Bunuh dia…!, bunuh dia…! Teriak orang ramai.

Khubaib mengarahkan pandangannya ke langit sambil berdo’a: “Ya Allah! Hitunglah jumlah mereka! Hancurkanlah mereka semua, jangan sisakan seorang pun jua!

Tidak lama kemudian Khubaib menghembuskan nafasnya yang terakhir, sekujur tubuhnya penuh dengan luka-luka kerana tebasan pedang dan tikaman tombak yang tak terbilang jumlahnya.

Keberanian Khubaib, ketabahan, ketenangan menghadapi maut merupakan buah keimanan dan istiqamahnya dalam perjuangan. Ia telah memberi pelajaran yang perlu dijadikan pegangan hidup, iaitu:

1. Hidup yang sebenar ialah hidup beraqidah; kemudian berjuang mempertahankan aqidah itu sampai mati.

2. Keimanan yang telah terhunjam dalam hati seseorang dapat menimbulkan perkara-perkara ajaib dan luar biasa.

3. Orang yang paling dicintai Khubaib melebihi kecintaannya terhadap isteri dan anak-anaknya ialah sahabatnya, iaitu seorang Nabi yang dikukuhkan dari langit.

Allah telah berfirman ;

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),”Janganlah kamu merasa takut dan jangan kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; didalamnya (Syurga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari Allah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Fushilat .41: 30.32)

0 comments:

 
Copyright HIKMAH-BINTULU © 2008 Free Blogger Template By Cool Stuff Blog